SEMUA PERTANYAAN ANDA TENTANG BAKSO IKAN BUATAN RUMAHAN TERJAWAB
Konon, bakso ikan berasal dari Dinasti Qin. Kaisar Qin Shi Huang dikenal sebagai pencinta ikan dan selalu meminta ikan untuk setiap hidangan. Namun, ada syaratnya, ikan yang disajikan kepadanya tidak boleh bertulang. Jika ada ikan yang disajikan kepada Qin Shi Huang ditemukan bertulang, juru masak yang menyiapkan hidangan tersebut akan dieksekusi. Sangatlah menegangkan bagi para juru masak untuk menyiapkan hidangan ikan bagi Kaisar, sementara mereka mengkhawatirkan keselamatan jiwa mereka. Suatu hari, seorang juru masak yang sangat stres menggunakan alat pemotongnya untuk menghancurkan ikan karena ia merasa jauh lebih mudah membuang tulangnya. Namun, di saat yang sama, ikan-ikan tersebut dicincang menjadi pasta. Saat itulah, panggilan untuk menyiapkan hidangan Kaisar datang. Dalam kepanikan, sang juru masak buru-buru meremas pasta ikan menjadi bola-bola kecil dan memasukkannya ke dalam panci sup mendidih. Ia kemudian menyajikan bakso ikan tersebut kepada Kaisar, dan ternyata Kaisar sangat menyukainya. Metode pembuatan bola ikan ini segera menyebar ke seluruh Tiongkok dan tempat-tempat yang didatangi orang Tionghoa, dengan masing-masing kelompok melakukan penyesuaian sesuai dengan ikan dan bahan-bahan yang tersedia di wilayah mereka.
Mungkin karena alasan inilah bola ikan pertama kali dibuat untuk Kaisar Qin Shi Huang menjadi populer di kalangan orang tua di Singapura. Bola ikan jauh lebih mudah dibuat — tidak perlu khawatir tulangnya, ditambah lagi teksturnya yang kenyal dan disukai anak-anak.
Namun, dengan industrialisasi industri makanan kita dan tekanan untuk menjaga biaya makanan tetap rendah, beberapa bakso ikan buatan pabrik telah menggunakan tepung terigu dan bahan tambahan tak alami dalam jumlah lebih besar, beberapa bahkan menggunakan makanan laut atau ikan dengan kualitas rendah.
Jika Anda ingin memastikan keluarga Anda memakan bakso ikan murni, Anda mungkin lebih baik membuatnya sendiri, atau dengan membeli pasta ikan 100% murni kami.
Jika Anda ingin membuatnya sendiri, berikut infografis sederhana untuk membantu Anda memulai!
Banyak orang berpikir bahwa menambahkan pati dan MSG ke dalam ikan diperlukan agar bola-bola ikan mengembang dan ikan saling menempel. Sebenarnya, hal ini tidak perlu, dan cukup dengan melempar ikan cincang berulang kali. Konsep melempar daging ikan dengan kuat mirip dengan menguleni adonan roti. Sama seperti gluten yang kusut saat diuleni, protein ikan juga kusut dan udara terdorong keluar selama proses melempar. Melempar daging ikan dengan kuat sebanyak 50 kali merupakan panduan yang baik untuk mendapatkan tekstur yang kenyal. Pada tahap ini, adonan seharusnya terasa sangat halus, tanpa benjolan. Saat ditekan, adonan seharusnya padat dan tidak lembek. Ulangi proses melempar hingga Anda mendapatkan tekstur yang halus dan seperti lem. Meskipun semua ikan yang dihaluskan dapat dibentuk menjadi bola-bola, penting untuk menggunakan ikan segar dengan kemampuan "membentuk gel" yang baik jika Anda ingin bola-bola tersebut menyatu dengan baik dan mengembang. Di Singapura, lazim digunakan Ikan Tenggiri Tutul (马鲛鱼) dan Ikan Ekor Kuning (黄尾鱼) untuk membuat pasta ikan karena alasan tersebut.
(Penghargaan khusus kepada Audra untuk gambar unggulan bakso ikan buatan sendiri yang menggunakan ikan ekor kuning.)